sumber foto |
Istilah smartphone tak bisa lepas dari dua
sistem operasi yang menandai popularitasnya, yakni iOS buatan Apple dan Android
buatan Google. Mulanya, Apple meluncurkan iPhone pertama bersistem operasi iOS
(kala itu dinamai iPhone OS 1) pada 2007 silam. Ponsel itu menjadi cikal bakal
tren smartphone hari ini. Setahun setelahnya, pada 2008, Android pertama untuk
smartphone lahir dan disematkan pada HTC Dream. Perbedaan paling signifikan antara iOS dan Android tampak pada
prinsip keterbukaannya. Apple memilih menciptakan iOS secara eksklusif untuk
iPhone, sementara Google membuat Android secara terbuka untuk semua vendor yang
ingin bekerja sama.
Pada postingan kali ini SimakTechnology
tidak akan membahas soal IOS tapi kali ini kami akan membahas tentang
perjalanan ANDROID dari awal hingga kini. Perjalanan Android
pun sudah sampai ke generasi ke tujuh dalam sepuluh tahun terakhir. Berikut
sejarah perjalanan singkatnya
1. Android 1.0 (2008)
1. Android 1.0 (2008)
Sistem operasi ini bisa dibilang sebagai Android bayi yang
masih sangat sederhana. Pengguna diajak beradaptasi dengan peradaban baru dalam
menjajal sebuah perangkat telekomunikasi mobile. Jika hari ini kita terbiasa
menggulir layar ke bawah untuk melihat notifikasi, perlu diketahui bahwa
asal-muasalnya dari Android 1.0 ini. Sebab, di versi inilah Google untuk
pertama kalinya memperkenalkan mekanisme pengecekan notifikasi yang kerap
diistilahkan pull-down notification tersebut. Selain notifikasi, dua komponen
pada Android 1.0 yang masih digunakan hingga kini adalah widget aplikasi, serta
toko aplikasi Google Play Store yang kala itu masih bertajuk
"Market". Sistem operasi ini juga menyatukan layanan Gmail. Dua
aplikasi tersebut, Gmail dan Market, menjadi layanan bawaan paling purba yang
dipatrikan Google pada Android 1.0.
2. Android 1.5 Cupcake (2009)
sumber foto |
Ini adalah debut
versi Android yang menggunakan nama kudapan manis. Tradisi tersebut
dipertahankan hingga sekarang. Pada Cupcake, Google juga memperkenalkan SDK
widget untuk developer pihak ketiga. Gunanya agar aplikasi pihak ketiga bisa
memiliki widget sendiri layaknya aplikasi bawaan Google. Dua pembaruan
signifikan pada Cupcake juga meliputi kemampuan perekaman video dengan kamera
ponsel, serta kemampuan keyboard layar sentuh. 3. Android 1.6 Donut (2009)
Masih di tahun yang sama, Google tak sabar menghadirkan Android baru bertajuk
"Donut". Pada versi ini, Google mengumumkan bahwa Android bisa
digunakan untuk perangkat mobile dengan ukuran layar berapa saja. Android Donut
juga memunculkan kolom pencarian pada antarmuka ponsel. Pengguna bisa mencari
informasi di internet, file lokal, kontak, dan apa saja secara lebih cepat
dengan kolom tersebut.
3. Android 1.6 Donut (2009)
sumber foto |
Masih di tahun
yang sama, Google tak sabar menghadirkan Android baru bertajuk
"Donut". Pada versi ini, Google mengumumkan bahwa Android bisa
digunakan untuk perangkat mobile dengan ukuran layar berapa saja. Android Donut
juga memunculkan kolom pencarian pada antarmuka ponsel. Pengguna bisa mencari
informasi di internet, file lokal, kontak, dan apa saja secara lebih cepat
dengan kolom tersebut.
4. Android 2.0 Eclair (2009)
sumber foto |
2009 memang
merupakan tahun produktif bagi Google dalam menelurkan sistem operasi. Eclair
menjadi Android pertama yang menghadirkan layanan navigasi Google Maps. Sistem
tersebut menjadi awal mula era GPS yang sekarang bukan cuma ada di ponsel, tapi
juga di mobil-mobil modern. Eclair juga menjadi Android pertama yang mendukung
HTML5 pada peramban sehingga bisa memutar video. Kemampuan membuka layar alias
unlock-screen dengan mekanisme menyapu atau swipe juga diperkenalkan pada
Eclair.
5. Android 2.2 Froyo (2010)
5. Android 2.2 Froyo (2010)
sumber foto |
Tahun 2010,
selain meluncurkan Android Froyo, Google juga menghadirkan ponsel Nexus pertama
yang dinamai "Nexus One". Ada beberapa pembaruan pada Froyo
dibandingkan pendahulunya. Tentu saja pengguna Nexus One menjadi yang pertama
mendapat update Android tersebut. Dari segi tampilan, Android Froyo memungkinkan
lima panel layar depan alias home screen. Sebelumnya, batas panel cuma sampai
tiga saja. Froyo juga menambah pilihan keamanan penguncian bagi pengguna. Dari
yang sebelumnya cuma penguncian pola (pattern lock), belakangan dilengkapi
dengan opsi penguncian PIN atau PIN lock.
6. Android 2.3 Gingerbread (2010)
sumber foto |
Menyadari kebutuhan netizen akan selfie,
Google pun membangun versi Gingerbread dengan kemampuan kamera depan untuk
membidik foto mandiri. Pada versi ini, pengguna juga bisa melihat desain ulang
antarmuka yang cukup signifikan. Selain itu, dari segi fungsi, Gingerbread
memungkinkan pengguna memencet keyboard virtual secara berbarengan alias
multitouch. Kemampuan ini dipertahankan hingga sekarang dengan berbagai
peningkatan kinerja.
7. Android 3.0 Honeycomb (2011)
sumber foto |
Sistem operasi
ini mendukung kemampuan tombol virtual untuk home, back, dan menu, untuk
pertama kalinya. Sasarannya pun lebih ke perangkat tablet ketimbang smartphone.
Pada masa itu, memang pasar tablet sedang subur-suburnya. Advertisment
8. Android 4.0 Ice Cream Sandwich (2011)
sumber foto |
Versi ini
memboyong kemampuan pada Honeycomb tapi lebih menyasar smartphone. Contohnya
saja kemampuan tombol virtual yang hingga sekarang banyak diimplementasikan
para vendor. Beberapa pembaruan fitur lainnya mencakup kemampuan membuka layar
menggunakan wajah (face unlock), analisa penggunaan data internet, serta paket
aplikasi bawaan dari vendor yang mencakup kalendar, mail, kalkulator, dan
lainnya.
9. Android 4.1 Jelly Bean (2012)
sumber foto |
Nah, ini dia versi Android yang membawa
pembaruan cukup signifikan setelah beberapa kali update yang dilakukan Google
hanya membawa perbedaan minor. Salah satunya, Jelly Bean memungkinkan pengguna
menggulir (scroll) cepat home screen ke bawah untuk melihat kumpulan informasi
penting, seperti agenda, email, dan laporan cuaca. Sebelumnya, pengguliran ke
bawah cuma memperlihatkan notifikasi aplikasi. Selain itu, Jelly Bean merupakan
upaya pertama Google untuk menghadirkan asisten digital yang dinamai Google
Now. Mulai dari versi ini, Google semakin berhasrat untuk membuat asisten
digital yang lebih hidup, manusiawi, dan relevan bagi pengguna
10. Android 4.4 KitKat (2013)
sumber foto |
Butuh setahun bagi Google untuk menghadirkan
KitKat. Versi Android ini memberikan suasana yang segar dengan pembaruan
antarmuka beraksen putih dan biru muda. Pada KitKat, Google menghadirkan
perintah pencarian menggunakan suara atau disebut "Ok, Google". Fitur
ini dirundung puji-pujian dari para pakar teknologi. Di saat bersamaan, Google
juga meluncurkan aplikasi pesan singkat Hangouts untuk pertama kalinya.
Sayangnya, belakangan Hangouts dilabeli sebagai layanan Google yang gagal
karena tak menuai penetrasi yang memuaskan.
11. Android 5.0 Lollipop (2014)
sumber foto |
Pembaruan yang mencolok pada Lollipop tampak
dari sisi desainnya yang diperhalus dan disesuaikan dengan zaman. Selain itu,
fitur-fitur yang sudah hadir pada Android sebelumnya ditingkatkan. Inovasi
kurang terasa pada versi ini. Satu-satunya yang lumayan baru adalah dukungan
untuk gambar berformat RAW. Format itu memungkinkan para ilustrator,
fotografer, atau graphic designer menyimpan file dengan ukuran besar agar bisa
diedit tanpa mengurangi kualitas.
12. Android 6.0 Marshmallow (2015)
sumber foto |
Menu aplikasi pada Android Marshmallow
benar-benar dibuat baru. Desainnya membuat pengguna merasa naik kelas dari
versi sebelumnya karena lebih dinamis. Selain
itu, ada juga fitur memory manager yang memungkinkan pengguna mengecek
penggunaan memori pada tiap aplikasi. Rentan waktu pengecekannya bisa disetel
dari tiga jam yang lalu hingga 24 jam sebelumnya. Pembaruan kedua ditilik dari
pengaturan volume. Pada Marshmallow, pengguna bisa mengontrol volume yang
berbeda-beda pada panggilan, media, dan alarm. Keamanan juga mendapat
peningkatan pada versi ini. Google memungkinkan vendor menyematkan sensor
pemindai sidik jari karena sudah didukung Marshmallow
13. Android 7.0 Nougat (2016)
sumber foto |
Google benarkan
LG v20 sebagai ponsel baru pertama dengan Android Nougat 7.0.(Google) Nougat
adalah versi Android termutakhir yang baru diperkenalkan pada ajang kumpul
developer Google I/O, pertengahan 2016 ini. Beberapa lama setelahnya, Google
menghadirkan Nougat secara resmi untuk publik. Pembaruan paling mendasar pada
versi Nougat adalah kehadiran Google Assistant yang menggantikan Google Now.
Asisten digital tersebut lebih bisa diandalkan untuk menjalankan pelbagai
fungsi. Fitur-fitur baru lainnya mencakup layar split-screen saat dipakai
multitasking, serta fitur Doze yang telah dikenalkan di versi Android
Marshmallow namun telah ditingkatkan. Android Nougat juga memiliki dukungan
terhadap platform virtual reality terbaru Google.
14.Android 8.0 Oreo (2018)
14.Android 8.0 Oreo (2018)
sumber foto |
Android Oreo membawa sejumlah
peningkatan pengalaman pengguna melalui fitur dan kemampuan baru. Beberapa di
antaranya adalah notifikasi, di mana Android Oreo akan memiliki kanal khusus
notifikasi yang membuat pengguna bisa mengatur sesuka hati notifikasi apa yang
ingin ditampilkan. Seperti halnya alarm, pengguna juga bisa mematikan
notifikasi sementara dan memunculkannya kembali di waktu yang telah ditentukan.
Selain itu, pengguna juga bisa leluasa mengatur waktu tampilnya notifikasi.
Sistem operasi Android Oreo
dijanjikan lebih hemat penggunaan daya baterai di ponsel dengan mengatur
aplikasi latar belakang untuk memastikan proses sistem tidak menguras baterai.
sumber artikel: tekno.kompas.com
sumber artikel: tekno.kompas.com
0 komentar